Alhamdulillah setelah sekian lama, akhirnya bisa memposting kembali tulisan popular dalam blog ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman yang ingin hidup sukses dan bahagia. Selamat membaca teman-teman..

Perlu teman-teman semua sadari bahwa faktanya adalah bahwa kita tidak mungkin mengendalikan segala yang terjadi pada kita. Kita tidak mungkin mengendalikan warna kulit kita, siapa juara liga champion, dimana kita lahir, siapa orang tua kita, dengan siapa Ketty Perry menikah, atau bagaimana orang-oang memperlakukan kita. Namun, ada satu hal yang bisa kita kendalikan: Bagaimana reaksi kita terhadap apa yang terjadi pada kita. Dan justru itulah yang paling penting..! Itulah sebabnya kita perlu berhenti menguatirkan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan dan mulai berusaha mengendalikan hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Bayangkan dua buah kotak. Yang sebelah dalam adalah kotak pengaruh kita. Kotak ini mencakup segala hal yang bisa kita kendalikan, seperti diri sendiri, sikap kita, pilihan kita, respon kita terhadap apapun yang terjadi pada diri kita. Sedangkan kotak diluarnya adalah segal hal yang diluar pengaruh kita. Kotak ini mencakup ribuan hal yang tidak bisa kita apa-apakan (Gambar 1).

KOTAK PENGARUH

Nah, bagaimana jadinya kalau kita buang-buang waktu dan tenaga mengkuatirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti komentar kasar, kesalahan di masa lalu, atau cuaca..? Pikir saja sendiri..!! kita bisa semakin lepas kendali jadinya, seolah-olah kita yang jadi korban.

Umpanya, ketika kamu sedang menunggu hasil tes CPNS dan kamu terus mengeluh karena pengumumannya sudah hampir 6 bulan belum dikeluarkan (sesuatu yang tidak dapat kamu kendalikan), itu takkan ada gunanya kan..? itu hanya membuat kamu menyalahakan pemerintah dan kehilangan kuasamu sendiri.

Fatimah bercerita tentang suatu kisah yang mengilustrasikan hal ini. Suatu minggu sebelum pertandingan volinya, Fatimah mendengar bahwa Ibu dari pemain lawannya mengolok-olok kemampuan Fatimah dalam bermain voli. Bukannya mengabaikan komentar tersebut, Fatimah jadi marah-marah pada minggu itu. Ketika pertandingan tiba, satu-satunya sasarannya adalah membuktikan kepada kepada Ibu lawannya tersebut bahwa ia adalah pemain yang baik. Singkat kata, permainan Fatimah pada hari itu ternyata payah, bahkan ia lebih banyak duduk dibangku cadangan dan akhirnya timnya pun kalah. Fatimah terlalu focus pada sesuatu yang tidak dapay ia kendalikan (apa kata orang tentangnya) sehingga ia kehilangan kendali atas satu-satunya hal yang dapat ia kendalikan, yaitu dirinya sendiri.

Sebaliknya, orang yang sukses dan bahagia biasanya akan memfokuskan perhatiannya di tempat lain …. Yaitu pada hal-hal yang bisa mereka kendalian. dengan demikian mereka mengalami kedamaian batin dan lebih dapat mengendalikan hidupnya. Mereka belajar tersenyum dan hidup bersama dengan banyak hal yang tidak bisa mereka apa-apakan. Mungkin mereka tidak suka dengan hal tersebut, tetapi mereka tahu bahwa tidak ada gunanya juga jika terus dipikirkan.